Botol plastik sangat dekat dengan keseharian kita baik sebagai tempat minuman, wadah minyak, kemasan lotion dan masih banyak lagi. Yang harus kita perhatikan tentu saja adalah plastik yang dibuat untuk botol minuman ataupun wadah makanan. Jangan sembarangan memilih karena kesalahan pilihan pada jenis plastik bisa menjadi masalah bagi kesehatan dalam jangka panjang.
Terlepas dari jenis apa plastik yang digunakan untuk membuat botol minuman atau wadah makanan, pernahkan Anda berpikir bagaimana cara pembuatannya. Dari bahan apa botol yang setiap hari kita gunakan tersebut dibuat apakah berupa lembaran plastik. Bagaimana juga proses yang harus dilalui sebuah botol berbahan plastik hingga siap digunakan.
Dalam proses pembuatannya botol dalam berbagai ukuran melalui beberapa tahapan sehingga dianggap layak digunakan. Dan tentu saja harus sudah sesuai dengan standar keamanan dan kualitas yang berlaku. Sebagai gambaran inilah penjelasan singkat bagaimana proses pembuatan botol dari plastik.
Proses Pembuatan Botol Berbahan Plastik

Bahan Dasar
Bahan yang digunakan untuk membuat botol adalah biji plastik yang bentuknya sangat mirip dengan payet pada pakaian. Biji plastik yang digunakan tentu saja disesuaikan dengan jenisnya yang nantinya akan dituliskan sebagai kode angka. Beberapa jenis plastik yang biasa digunakan untuk botol atau tempat minuman adalah PET, HDPE, LDPE dan PP.
Keempat jenis plastik tersebut adalah golongan yang aman digunakan sebagai wadah minuman atau makanan. Kodenya adalah angka 1, 2, 4 dan 5. Hanya saja untuk plastik kode 1 atau PET sebaiknya tidak digunakan secara berulang. Contoh dari plastik dengan kode 1 adalah galon dan kemasan air mineral.
Proses Pemanasan
Selanjutnya biji plastik harus melalui proses pemanasan dan dilelehkan agar bisa dibentuk menjadi botol. Nantinya bentuk dan ukuran botol akan bervariasi sesuai dengan cetakannya. Cara pemanasan yaitu dengan menyedot biji plastik dan dilelehkan pada alat yang disebut chopper dryer.
Setelah proses pemanasan yang dilakukan dengan chopper dryer hingga biji plastik meleleh selanjutnya dimasukkan ke dalam sebuah terowongan. Tempat yang mirip dengan terowongan tersebut bersuhu sangat panas yaitu 150°C. Disinilah nanti lelehan biji plastik akan disemprot dengan pewarna jika botol nantinya memiliki warna.
Memasukkan ke Dalam Mold
Setelah melalui proses di dalam terowongan panas, tahapan selanjutnya adalah masuk ke dalam mold. Di dalam mold inilah nantinya biji plastik yang telah berbentuk cairan akan dibentuk sesuai dengan modelnya. Proses pembentukan dalam mold dimulai dari bagian leher dan ulir botol.

Proses Blowing
Selanjutnya botol akan melalui tahapan blowing atau peniupan. Dalam tahapan blowing tersebut plastik yang keluar dari mold akan diberikan injeksi udara sehingga akan terbentuk botol. Pada area blowing tersedia juga mold khusus untuk pembentukan atau pencetakan badan botol. Sambil melalui proses blowing dilakukan juga pendinginan agar botol bisa terlepas dari cetakannya.
Pembuatan Tutup Botol
Setiap botol minuman tentunya akan dilengkapi dengan tutupnya. Proses pembuatan tutup botol tahapannya agak berbeda dengan botol. Tutup botol tidak dibuat dengan proses molding dan blowing melainkan hanya injeksi saja.
Botol dari plastik yang berada di pasaran memiliki beberapa ukuran atau kapasitas. Inilah beberapa contoh ukuran dan kapasitas botol berbahan plastik yang terdapat di pasaran.
Ukuran Botol dari Plastik

Ukuran 100 ml
Meskipun jarang ditemukan tetapi botol dengan ukuran 100 ml ini biasa digunakan sebagai kemasan minuman atau jelly. Ukurannya yang kecil lebih praktis dan sekali konsumsi. Anda bisa menjadikan botol ukuran 100 ml tersebut sebagai wadah minuman susu untuk anak.
Ukuran 250 ml
Botol yang memiliki ukuran dan kapasitas isi sebesar 250 ml setara dengan 1 gelas belimbing. Di pasaran, botol dengan ukuran ini sering digunakan untuk kemasan yogurt atau susu siap minum. Jika ingin membawa bekal minuman yang tidak terlalu banyak bisa memilih botol 250 ml.
Ukuran 300 ml
Botol dengan kapasitas isi 300 ml hampir sama dengan ukuran botol minuman mineral. Pada umumnya air mineral memiliki netto sebesar 330 ml. Penggunaan botol minuman bekas air mineral untuk air panas atau hangat sangat berbahaya. Bekas botol air mineral juga tidak disarankan untuk digunakan berulangkali. Tetapi kalau Anda ingin botol aman dengan ukuran yang setara bisa membeli yang 300 ml.
Ukuran 600 ml
Untuk ukuran botol berbahan plastik kapasitas 600 ml sudah termasuk besar. Tetapi bagi sebagian orang botol dengan kapasitas 600 ml dianggap lebih praktis karena tidak harus sering mengisi ulang. Bisa digunakan sebagai wadah minum di kantor.