Bagi ibu hamil, beban yang ditanggung tentu lebih berat karena mereka menanggung janin yang ada di dalam kandungannya. Padahal di sisi lain, ibu hamil harus terjaga dari stress yang bisa mendera kapan saja. Oleh karena itu, akan sangat penting bagi ibu hamil yang ingin melakukan beberapa kegiatan untuk mengurangi stres. Salah satunya adalah dengan melakukan creambath. Banyak ibu hamil yang bertanya – tanya apakah creambath boleh dilakukan saat hamil? Pada dasarnya, creambath boleh dilakukan saat hamil dengan beberapa ketentuan. Oleh karena itu, ibu hamil bisa menyimak beberapa tips untuk melakukan creambath di masa kehamilan.
Salah satu tips yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan bahan – bahan yang alami. Ibu hamil sebaiknya menggunakan beberapa krim alami dan menghindari bahan kimia yang berbahaya. Beberapa contoh krim yang bisa digunakan adalah krim alpukat dan coklat. Selain itu, ibu hamil juga bisa melakukan beberapa pijat ringan di bagian kepala dan pundak. Hal ini dilakukan untuk memperlancar aliran darah sehingga ibu hamil akan lebih rileks dan terhindar dari sakit kepala. Hal yang tidak boleh dilakukan adalah pijat di bagian perut karena akan membahayakan kandungan.
Selain itu, ibu hamil juga disarankan untuk tidak menggunakan shampo sehabis creambath. Hal ini dilakukan agar bau wangi dan vitamin yang ada pada creambath terbuang sia – sia. Umumnya, dalam setiap proses creambath, langkah terakhir adalah dengan menyemprotkan hair tonic. Akan tetapi, bahan kimia yang ada di hair tonic tidak aman bagi ibu hamil. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk tidak menggunakan hair tonic setelah selesai proses creambath. Ibu hamil juga bisa menggunakan steam bath. Cara ini bisa dilakukan bagi ibu hamil yang tidak ingin melakukan proses pemijatan saat creambath. Hasil yang didapatkan juga hampir sama. Selain itu, cara ini juga lebih praktis karena hanya dengan menggunakan uang yang dihasilkan secara otomatis. Oleh karena itu, ibu hamil bisa melakukan creambath asalkan dilakukan sesuai dengan ketentuan.